Polresboyolali.com, Boyolali – Tingginya tingkat kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang melibatkan pelajar terus ditekan oleh jajaran Satlantas Polres Boyolali. Salah satunya dengan menggelar sosialisasi tata cara berkendaraan yang benar dan aman atau safety riding.
Acara ini digelar usai apel besar glorifikasi ketertiban berlalu lintas dan deklarasi anti narkoba di Alun-Alun Kidul Pemkab Boyolali, Jumat 21 Juli 2017. Polisi memperagakan cara berkendaraan yang benar dan aman.
Mulai cara menggunakan helm standar nasional Indonesia (SNI) hingga cara melewati medan sempit dengan sepeda motor. ”Berkendaraan sambil melewati medan sempit itu merupakan salah satu materi ujian untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM),” kata Kanitlaka Satlantas Polres Boyolali, Ipda S. Widodo.
Peserta apel yang mayoritas merupakan pelajar juga berkesempatan mencoba tantangan melewati medan sempit dengan sepeda motor itu. Sebagian berhasil melewati tantangan itu dengan lancar. Namun, tidak sedikit pula yang gagal di tengah jalan.
Ini kegiatan yang bermanfaat. Dengan peragaan safety riding ini, kita jadi tahu salah satu meteri ujian yang harus dilewati ketika ingin mengajukan SIM,” kata Hendra salah satu siswa SMK.
Kasat Lantas Polres Boyolali AKP Marlin Supu Payu, mengatakan analisa kecelakaan lalulintas selama ini persentase tertinggi melibatkan pelajar.“Lebih dari 60 persen kecelaan lalu lintas yang terjadi di Boyolali melibatkan pelajar,” katanya.
Fakta ini seharusnya sudah cukup membuat para pelajar lebih tertib dalam berlalu lintas. Sementara para orang tua harus mawas diri, jika tak ingin anaknya terlibat kasus pelanggaran maupun kecelakaan lalulintas.
”Sebagai pihak yang seharusnya melindungi anak dari bahaya, para orang tua justru menjerumuskan dengan membiarkan membawa anak di bawah umur membawa kendaraan bermotor ke sekolah,” katanya.
Sumber :Fokusjateng.com
