Boyolali – Kegiatan koordinasi dan sosialisasi program pemerintah serta Bulog mengenai panen jagung telah dilaksanakan dengan hangat dan produktif sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Acara ini diselenggarakan Di Aula Polsek Klego, pada Senin, 6 Oktober 2025 pagi hari tepatnya pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dengan kehadiran berbagai unsur penting di Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.
Kapolsek Klego AKP Utomo, yang memimpin acara tersebut, menyampaikan bahwa pihak kepolisian aktif mendukung kebijakan pemerintah dalam penyerapan hasil jagung petani oleh Bulog. Ia menjelaskan, “Bulog menjamin pembelian jagung hibrida dari petani dengan harga Rp 5.500 per kilogram untuk kadar air 18-20 persen dan Rp 6.400 per kilogram untuk kadar air 14 persen.”
Dalam kesempatan yang sama, AKP Utomo mengimbau para petani yang berencana menanam jagung pada Oktober 2025 untuk segera berkoordinasi dengan Polsek Klego. Selain itu, seluruh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Klego diundang menghadiri peresmian Gedung Bulog di Karanggede pada tanggal 8 Oktober 2025.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Koordinator BPP Kecamatan Klego Suwarno, Wakapolsek Klego Iptu Dwiyatno, Koordinator Gapoktan Kecamatan Klego Mbah Pri, para Ketua Gapoktan, Kanit, dan Bhabinkamtibmas Polsek Klego. Mbah Pri mengapresiasi inisiatif Polsek Klego dalam memfasilitasi sosialisasi yang mendukung program pemerintah ini. Ia menyatakan, “Kami siap mendukung program pemerintah dan menyambut musim penghujan dengan semangat menanam jagung. Terima kasih atas undangan dan dukungan Polsek Klego.”
Koordinator BPP Kecamatan Klego, Suwarno, menegaskan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Polsek demi meningkatkan produktivitas jagung. Ia menambahkan, “Polri menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kami memastikan hasil panen diarahkan ke Bulog agar penyerapan berjalan optimal.”
Diskusi pada sesi tanya jawab melibatkan para Ketua Gapoktan yang menanyakan berbagai hal, termasuk mekanisme pembayaran hasil panen. Kapolsek menjelaskan bahwa pembayaran dari Bulog dilakukan melalui transfer ke rekening BRI milik petani. “Saat ini Bulog hanya menampung komoditas jagung dan apabila ada program baru, kami akan segera memberikan sosialisasi kembali,” jelasnya.
Kegiatan koordinasi yang berlangsung kondusif tersebut diakhiri dengan komitmen bersama antara Polri, Bulog, dan para petani untuk memperkuat sinergi dalam menunjang ketahanan pangan daerah. Selama acara berlangsung, situasi aman dan terpantau baik.