Berita Terkini

Polres Boyolali Bersama Densus 88 Edukasi Warga Tambak dan Manggis Soal Terorisme

Boyolali – Dalam upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait ancaman bahaya radikalisme dan terorisme, Polres Boyolali bersama jajaran Polsek Mojosongo bersama Densus 88 Anti Teror Mabes Polri Wilayah Jateng menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Bahaya Terorisme pada Senin (4/8/2025) di Balai Desa Tambak dan Balai Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh AKP Joko P dari Densus 88 Wilayah Jateng dan diikuti oleh perangkat desa, antara lain Kepala Desa Tambak Joko Mursito serta Kepala Desa Manggis beserta seluruh perangkat desa. Hadir pula personel Sat Intelkam Polres Boyolali dan jajaran Polsek Mojosongo.

Dalam sambutannya, pihak Densus 88 menyampaikan pentingnya edukasi dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam mencegah penyebaran paham radikal. Disampaikan bahwa terdapat eks napiter di wilayah setempat yang sebelumnya terlibat jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang kini telah dilarang dan dibubarkan oleh pemerintah.

“Kami hadir untuk membangun sinergi bersama perangkat desa agar penyampaian tentang bahaya paham radikal ini bisa diteruskan ke masyarakat melalui forum-forum desa. Harapannya, tidak ada lagi warga yang terpapar ataupun terlibat dalam jaringan terorisme,” jelas AKP Joko P.

Kepala Desa Tambak, dalam sambutannya, juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Densus 88 dan Polri serta menegaskan komitmen pemerintah desa untuk mendukung upaya pencegahan radikalisme melalui jalur edukatif dan persuasif di tingkat warga.

Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif, ditandai sesi tanya jawab, dokumentasi bersama, dan ditutup dengan penyampaian pesan moral tentang pentingnya deteksi dini serta pelaporan berjenjang terhadap potensi radikalisme di lingkungan masing-masing.

Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto melalui Plt. Kasihumas Polres Boyolali IPTU Winarsih menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari upaya pencegahan sejak dini.

“Kegiatan ini adalah bagian dari pemahaman dan pencegahan kepada masyarakat, agar mereka tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran menyimpang yang mengarah pada radikalisme dan terorisme. Peran aktif perangkat desa sangat kami apresiasi,” ungkap IPTU Winarsih.

Hingga kegiatan berakhir sekitar pukul 13.15 WIB, seluruh rangkaian acara berjalan aman, tertib, dan kondusif.

Related Posts