Boyolali – Dalam rangka mendukung kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Polsek Karanggede melalui Kanit Binmas melaksanakan sosialisasi bahaya judi online (judol) kepada siswa-siswi baru SMA Negeri 1 Karanggede. Kegiatan ini berlangsung pada Senin pagi (14/7/2025) pukul 09.00 hingga 10.30 WIB di aula sekolah, dan dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah, Drs. Sarana.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan edukasi kepada para pelajar tentang bahaya dan dampak negatif praktik judi online yang kini kian marak di kalangan generasi muda. Dalam paparannya, Kanit Binmas menegaskan bahwa judi online tidak hanya menjerat secara finansial, tetapi juga menimbulkan gangguan psikologis, kecanduan, depresi, serta berujung pada hilangnya rasa hormat dan kepercayaan terhadap orang tua dan guru.
“Judi online adalah ancaman nyata bagi masa depan pelajar. Mereka bisa terjerumus tanpa sadar, karena akses yang mudah dan rayuan hadiah yang menggiurkan. Kita harus sama-sama mencegahnya sejak dini,” ungkap Kanit Binmas di hadapan siswa dan guru.
Kapolsek Karanggede, AKP Suramto Widodo, turut memberikan pernyataan terkait kegiatan ini. Ia menekankan bahwa kehadiran Polri di lingkungan sekolah merupakan bagian dari tugas preventif dalam rangka menjaga generasi muda dari pengaruh negatif perkembangan zaman.
“Polri hadir memberikan pembinaan dan perlindungan. Kami ingin para siswa paham bahwa judi online bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga perusak karakter. Kami mengajak semua pihak, termasuk guru dan orang tua, untuk aktif melakukan pengawasan,” ujar Kapolsek.
Sementara itu, guru pembimbing kegiatan MPLS, Ibu Sri Lestari, S.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang digelar oleh Polsek Karanggede. Ia menilai bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan kondisi saat ini dan mampu membuka wawasan siswa sejak awal masuk sekolah.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian, khususnya Polsek Karanggede, yang telah memberikan edukasi yang penting dan bermanfaat bagi siswa baru kami. Sosialisasi seperti ini sangat diperlukan untuk membentengi mereka dari ancaman digital yang tidak kelihatan namun sangat nyata,” ujar Ibu Sri.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan tertib. Para siswa mengikuti dengan antusias dan aktif bertanya saat sesi diskusi. Pihak sekolah berharap kegiatan semacam ini dapat berlanjut dan diperluas ke materi-materi pencegahan kenakalan remaja lainnya.