Boyolali – Upaya menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif terus digencarkan oleh jajaran Polres Boyolali. Melalui Operasi Aman Candi 2025, Satgas 3 Samapta yang dipimpin oleh Kasatgas AKP Cahyo Nugroho melaksanakan patroli presisi di sejumlah titik rawan, khususnya jalur strategis seperti Jalan Mojolegi dan kawasan Alun-Alun Pengging, Kamis (29/5/2025).
Dalam pelaksanaan patroli di sepanjang Jalan Mojolegi, petugas berhasil mencegah aksi pungutan liar (pungli) yang dilakukan secara paksa oleh oknum yang mengaku sebagai petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub). Oknum tersebut meminta uang retribusi kepada para sopir truk yang melintas. Petugas segera melakukan tindakan tegas dengan memberikan pembinaan di tempat dan mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp55.000 dari tangan pelaku.
“Penindakan ini sebagai bentuk komitmen kami dalam memberantas aksi premanisme yang meresahkan pengguna jalan dan menghambat iklim investasi,” tegas AKP Cahyo Nugroho.
Dalam kegiatan yang sama, petugas juga bertemu dengan warga setempat, Sdr. Dodo (28), warga Kelurahan Mojolegi, Kecamatan Teras. Ia mengungkapkan keresahannya bahwa dalam beberapa hari terakhir, aksi pungli terhadap sopir truk kerap terjadi dan dilakukan secara paksa. Menanggapi hal tersebut, petugas memberikan imbauan kamtibmas kepada masyarakat agar segera melapor apabila melihat atau mengalami tindakan pemerasan yang mengganggu kenyamanan publik.
Sementara itu, di lokasi berbeda, yakni kawasan Alun-Alun Pengging, Kecamatan Banyudono, anggota Satgas 3 Samapta juga melakukan patroli dialogis. Petugas menerima informasi dari salah satu pedagang, Sdr. Juan (37), warga Kelurahan Batan, bahwa dalam tiga bulan terakhir tidak ditemukan adanya aksi pungli terhadap para pedagang. Kendati demikian, petugas tetap menyampaikan pesan kamtibmas agar warga tetap waspada dan segera melapor bila ada oknum yang melakukan pemaksaan atau pungutan liar.
AKP Cahyo Nugroho menambahkan bahwa kegiatan patroli ini akan terus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan sebagai bagian dari strategi Polres Boyolali dalam mewujudkan rasa aman di tengah masyarakat.
“Premanisme adalah musuh bersama. Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku yang meresahkan dan mengganggu stabilitas sosial serta ekonomi masyarakat Boyolali,” tegasnya.
Dengan adanya patroli yang menyasar titik-titik rawan ini, diharapkan masyarakat semakin merasa aman dan terlindungi, serta dapat mendukung terwujudnya iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Boyolali.