Boyolali – Upaya mencegah aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) terus digencarkan oleh Polres Boyolali melalui kegiatan patroli presisi. Satgas 3 (Samapta), yang dipimpin oleh Kasatgas Samapta AKP Cahyo Nugroho, S.H., aktif menyisir sejumlah titik rawan di wilayah Kabupaten Boyolali, pada Selasa (27/5/2025).
Dalam patroli yang dilakukan di sepanjang Jalan Musuk–Tamansari, Kecamatan Tamansari, petugas berhasil menggagalkan aksi pungutan liar (pungli) yang dilakukan secara paksa oleh seorang pria yang mengaku sebagai petugas dari Dinas Perhubungan. Dengan modus meminta retribusi kepada pengendara, oknum tersebut diketahui memegang barang bukti berupa uang sebesar Rp50.000 dalam pecahan Rp2.000 hingga Rp5.000.
Petugas segera melakukan pembinaan terhadap pelaku agar tidak mengulangi perbuatannya dan menekankan pentingnya menjaga ketertiban di ruang publik. “Kami imbau masyarakat agar tidak ragu melaporkan setiap aksi pemaksaan berkedok retribusi, karena hal itu dapat meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat,” tegas AKP Cahyo.
Selain itu, patroli juga menyasar kawasan industri di Cepogo. Di lokasi tersebut, petugas bertemu dengan security PT Hoplun Indonesia, Sdr. Josh (29), warga Kelurahan Paras, Cepogo. Ia menyampaikan bahwa dalam enam bulan terakhir tidak ditemukan adanya aksi pungli yang meresahkan perusahaan. Menanggapi hal tersebut, petugas menyampaikan pesan kamtibmas agar masyarakat dan para pekerja tidak segan melapor jika ditemukan adanya aksi pemaksaan atau gangguan keamanan.
“Kami ingin menciptakan rasa aman bagi investor dan pelaku usaha di Boyolali. Jangan sampai aksi premanisme menghambat roda perekonomian daerah,” tambah AKP Cahyo.
Patroli juga dilanjutkan ke kawasan Pasar Drajidan, Kecamatan Musuk. Di sana, petugas menerima informasi dari seorang pedagang, Sdr. Iben (40), warga Kelurahan Kebongulo, bahwa dalam beberapa minggu terakhir situasi pasar relatif aman dari praktik pungli. Petugas kembali menegaskan imbauan agar pedagang maupun warga sekitar segera melapor ke polisi jika ada indikasi pemaksaan atau pungutan yang tidak sah.
Kegiatan patroli presisi ini menjadi bagian dari strategi Polres Boyolali dalam menjaga kondusivitas wilayah dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Selain mengedepankan tindakan preventif, petugas juga terus memperkuat komunikasi dengan warga sebagai garda terdepan dalam deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan.