Boyolali – Memasuki hari ke-15 pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025, Satgas 4 (Gakkum) Polres Boyolali terus melakukan upaya penindakan terhadap pelaku kejahatan jalanan dan premanisme yang meresahkan masyarakat serta mengganggu iklim investasi. Kegiatan ini dilakukan sebagai respons atas informasi dari masyarakat mengenai aksi pemaksaan dan pungutan liar di sejumlah lokasi strategis di wilayah hukum Polres Boyolali., pada Senin (26/5/2025).
Dalam operasi yang dipimpin langsung oleh Kasatgas Gakkum AKP Joko Purwadi, bersama angota melakukan penyelidikan dan razia selektif di wilayah Kecamatan Sambi. Berdasarkan pengembangan informasi yang diterima, diketahui adanya target operasi (TO) pelaku premanisme di Pasar Simo, Desa Pelem, Kecamatan Simo. Pelaku diketahui kerap meminta uang secara paksa kepada para pedagang dan pengunjung pasar, dan apabila tidak diberi, ia melontarkan kata-kata kasar yang membuat resah warga. Menindaklanjuti laporan tersebut, dengan dasar Laporan Polis di Polres Boyolali. Petugas berhasil mengamankan pelaku yang diketahui berinisial EW, warga Jalan Grobogan, Semarang Tengah, Kota Semarang.
Dari tangan pelaku diamankan barang bukti berupa satu buah alat drum yang digunakan untuk menarik perhatian dan uang tunai senilai Rp10.000. Saat ini pelaku telah diamankan untuk proses pendataan dan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Masih di hari yang sama, kegiatan patroli dan razia dilanjutkan ke Pasar Klego, Kecamatan Klego. Dalam operasi tersebut, Satgas Gakkum tidak menemukan pelaku dalam daftar TO maupun aksi pungutan liar yang dilakukan secara paksa. Namun, petugas memperoleh informasi dari sumber internal terkait dugaan praktik pungutan liar dengan alasan uang keamanan dan iuran listrik, dengan besaran antara Rp2.000 hingga Rp5.000. Petugas kemudian menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak ragu untuk melaporkan setiap bentuk aksi premanisme dan pungli kepada pihak kepolisian.
Kasatgas Gakkum menegaskan bahwa operasi ini merupakan bentuk komitmen Polres Boyolali dalam memberantas premanisme dan menjaga kenyamanan serta keamanan lingkungan masyarakat, khususnya di area publik seperti pasar tradisional. “Kami akan terus hadir dan menindak tegas segala bentuk premanisme yang dapat mengganggu ketertiban umum maupun iklim investasi di Boyolali,” tegasnya.
