Boyolali – Hujan deras yang mengguyur wilayah Boyolali sejak Minggu (23/2/2025) sore memicu bencana tanah longsor di wilayah rawan, seperti Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Selo. Di Kecamatan Selo, longsor melanda Desa Senden pada pukul 18.00–19.00 WIB, menyebabkan lima rumah warga mengalami kerusakan dengan total kerugian yang cukup signifikan. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kapolsek Selo IPTU Kiryanta bersama jajarannya bergerak cepat ke lokasi kejadian begitu menerima laporan. Mereka memastikan situasi aman dan membantu warga terdampak. Pada malam kejadian, IPTU Kiryanta bersama tim SPKT dan Bhabinkamtibmas segera melakukan pengecekan lokasi, mendata kerusakan rumah yang terdampak, serta berkoordinasi dengan BPBD Boyolali untuk mempercepat penanganan. “Kami dari Polsek Selo segera turun ke lokasi setelah menerima laporan. Bersama tim, kami mendatangi TKP, menghubungi BPBD Boyolali, serta membantu proses evakuasi dan pembersihan material longsor,” ujar IPTU Kiryanta.
Sebagai bentuk kepedulian, pada Senin (24/2/2025) pukul 08.00 WIB, Polsek Selo bersama Forkopincam Selo, BPBD Boyolali, perangkat Desa Senden, relawan, dan warga setempat menggelar kegiatan bakti sosial dan kerja bakti di lokasi bencana. Kegiatan ini diawali dengan apel persiapan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Selo IPTU Kiryanta. Dalam apel tersebut, ia menyampaikan koordinasi penting terkait pelaksanaan kegiatan.
“Kami harap kegiatan ini dapat membantu mempercepat pemulihan pasca-bencana. Tetap jaga kekompakan, nama baik, dan semangat, karena ini adalah ladang ibadah bagi kita semua,” kata IPTU Kiryanta.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Selo Eko Dodi Apriyanto, Danramil Selo Kapten Inf Slamet JM, Kepala BPBD Boyolali Suratno, serta Kades Senden Sularsih beserta perangkat desa. Bersama-sama, mereka bahu-membahu membersihkan material longsor, memperbaiki rumah warga, dan memastikan jalur transportasi kembali aman dilalui.
Adapun data kerusakan rumah warga sebagai berikut:
Suyamto, warga Dukuh Muntuk RT 02 RW 03, mengalami tembok rumah jebol dengan ukuran tinggi 6 meter dan lebar 4 meter, dengan perkiraan kerugian Rp5 juta.
Panut, warga Dukuh Muntuk RT 01 RW 03, mengalami kerusakan parah pada tembok rumah, dapur, dan pondasi dengan ukuran tinggi 5 meter dan lebar 5 meter, dengan kerugian sekitar Rp50 juta.
Sungadi, warga Dukuh Glagah Ombo RT 04 RW 05, mengalami tembok rumah jebol berukuran tinggi 3,5 meter dan lebar 7,5 meter, dengan kerugian Rp5 juta.
Novi Diyah Utami, warga Dukuh Glagah Ombo RT 04 RW 05, mengalami tembok rumah jebol berukuran tinggi 3,5 meter dan lebar 12 meter, dengan kerugian Rp7,5 juta.
Samiyem, warga Dukuh Brajan RT 03 RW 03, mengalami tembok belakang rumah jebol dengan kerugian sekitar Rp5 juta.
Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat. “Saya sangat mengapresiasi dedikasi dan respons cepat yang ditunjukkan oleh Polsek Selo dan seluruh elemen masyarakat dalam menangani bencana ini. Sinergi ini menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong yang luar biasa,” ujar AKBP Rosyid Hartanto.
Dengan upaya bersama ini, diharapkan pemulihan pasca-bencana dapat berjalan dengan cepat dan aman. Kepolisian juga terus memantau situasi guna mengantisipasi kemungkinan longsor susulan dan mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama di wilayah rawan bencana.