Boyolali – Kecepatan dalam merespons potensi bencana alam menjadi sorotan pada Kamis, tanggal 31 Agustus 2023, ketika polisi dan relawan di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, memberikan tanggapan yang tegas terhadap indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Cluntang, Kecamatan Musuk. Informasi ini muncul berkat pemantauan satelit NASA, SNPP, yang mengidentifikasi empat titik api pada pukul 01.24 WIB dengan tingkat kepercayaan Medium. Meski hasil pemantauan di lapangan tidak mengindikasikan adanya api, respons cepat ini membuktikan kesiapan pihak berwenang dalam menghadapi potensi bencana.
Petugas dari Polisi Boyolali dan Relawan Merapi dengan sigap bergerak menuju Desa Cluntang guna melakukan pengecekan langsung terhadap potensi karhutla tersebut. Antara pukul 15.00-16.00 WIB, tim yang dipimpin oleh Kapolsek Iptu Iwan Kristiana, berkoordinasi dan memantau situasi di lapangan. Meski hasil pemantauan tersebut menunjukkan ketiadaan tanda-tanda karhutla, upaya ini menggambarkan keseriusan dan kesigapan para pihak terkait.
Kesaksian dari berbagai pihak pun menguatkan hasil pemantauan di lapangan. Ketua RT Desa Cluntang, Sdr Painu, bersama dengan relawan tanggap bencana, menjelaskan bahwa tidak ada laporan terkait kebakaran hutan atau adanya titik api yang muncul. Mereka menegaskan komitmen mereka dalam mengatasi bencana, serta berjanji untuk segera berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Ds Cluntang dalam hal terjadi ancaman karhutla.
Bhabinkamtibmas Desa Cluntang, Bripka Winarno, juga tidak ketinggalan dalam memberikan respons cepat. Ia menghubungi Bapak Triyono, Pengawas KESDM, Badan Geologi, PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pun mengonfirmasi bahwa tidak ada laporan karhutla yang terjadi pada saat itu.
Meski deteksi awal melalui satelit SNPP ternyata tidak sepenuhnya akurat, respons cepat dan tanggap dari pihak berwenang, seperti Polisi Boyolali dan relawan, tetap memperlihatkan kesiapan mereka dalam menghadapi potensi ancaman bencana. Kejadian ini juga menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam mengatasi potensi bencana alam, serta menjaga keamanan wilayah demi keselamatan masyarakat.
