Berita TerkiniBerita TerpopulerBoyolaliSemua Berita

Polres Boyolali hadiri Rakor Masukan Informasi Perlu Tidaknya Perpanjangan Waktu Darurat Merapi Status Siaga

Polres Boyolali News – Pada Senin (25/01/2021) jam 10.30 Wib di aula Kecamatan Selo telah berlangsung rapat koordinasi masukan informasi perlu tidaknya perpanjangan waktu darurat Gunung Merapi status Siaga (level III).

Hadir dalam acara tersebut antara lain Staf BPPTKG Jogjakarta Agus, Kalakhar BPBD Kab. Boyolali Bambang Sinungharja, Sekretaris BPBD Kab. Boyolali Taufik, Kasi Kedaruratan BPBD Kab. Boyolali Fajar Eko Prasetyo, Camat Selo Joko Prihanto, SIP, M.Si, Danramil Selo Kapten Inf. Sri Widodo, Kapolsek Selo Iptu Maryanto, S.Sos MH, Muspika Selo Bp. Fauzi, S.Sos MM, FPRB Kab. Boyolali Sinam, Ketua RAPI Boyolali Ayub Sarjono dan Ketua FPRB Kec. Selo Mujiyanto

Menurut penjelasan dari staf BPPTKG Jogjakarta Indra Rudianto bahwa dalam menyikapi situasi terkini tentang Gunung Merapi ini sangat penting kita komunikasikan bersama agar kita bisa mengambil suatu keputusan demi terciptanya keamanan bagi warga yang berada di KRB III. Dari pengamatan bahwa saat ini sudah terjadi erupsi di Gunung Merapi sejak 4 Januari 2021 yang sifat erupsi Efusif dengan peningkatan aktifitas merapi yang signifikan. Sebenarnya erupsi Efusif ini termasuk golongan ancaman yang rendah, namun dari pengamatan aktifitas Merapi lebih tinggi daripada waktu Tahun 2006 dan 2010 kewaspadaan akan aktifitas merapi ini harus tetap kita utamakan. Indikasi yang perlu kita perhatikan Gunung Merapi ini yaitu pada saat sebelum dan saat terjadinya erupsi, dan saat ini dorongan magma ke permukaan berjalan stabil dan menimbulkan guguran magma yang mengarah ke barat daya. Sebenarnya dengan munculnya kubah lava baru dengan erupsi bersifat Efusif serta guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur masih relatif aman maka Merapi masih di status siaga ini kita diuntungkan tentang pengungsian bagi kelompok rentan, namun untuk mengembalikan ke pemukiman tidak harus sesegera mungkin dengan disesuaikan dengan kemampuan dan kewenangan dari pemda serta harus mempertimbangkan banyak hal karena semua ini demi keselamatan dan kenyamanan warga. Dari pengamatan perilaku Gunung Merapi saat ini kita tetap harus waspada karena tidak ada yang bisa memastikan bahwa bahwa saat ini aman.

Adapun masukan dari FPRB Kab. Boyolali dalam menanggapi dari rekomendasi yang disampaikan BPPTKG untuk mengantisipasi tentang pengungsian harus memperhatikan dua faktor yaitu rekomendasi dari BPPTKG dengan dasar pengamatan tentang aktifitas merapi saat ini serta bagaimana keadaan warga yang sudah diungsikan terkait kenyamanan dan keamanan merkalah yang saat tahu kondisi mereka jadi alangkah baiknya para pengungsi juga diajak komunikasi bagaimana baiknya dan selanjutnya kebijakan kita kembalikan ke pemda.

FPRB Kec. Selo sbb menyampaikan sesuai dengan hasil pengamatan dari BPPTKG tentang aktifitas Merapi yang menurun ini, namun kita selaku warga selo tetap waspada. Untuk masalah pengungsi kita harus komunikasi bersama dengan warga yang mengungsi terutama yang berada di desa Tlogolele bagaimana baiknya, namun itupun harus selalu memperhatikan rekomendasi dari BPPTKG.

Dari Kades Tlogolele mewakili warga Tlogolele merasa bersyukur tentang aktifitas Merapi yang terpantau  munculnya kubah lava baru di sisi barat daya serta awan guguran juga mengarah ke barat daya, sedangkan posisi Desa Tlogolele sendiri berada di sisi barat laut. Untuk menyikapi tentang pengungsi yang berada di TPPS Tlogolele kalau bisa dikembalikan lagi ke pemukiman untuk mencegah rasa kejenuhan dan juga peyebaran penyakit, karena rata-rata pengungsi merupakan usia rentan. Mengenai siaga darurat Merapi ini akan diperpanjangan atau selesai pada 31 Januari 2021 kami siap saja, namun Posko pengungsian tetap harus berjalan jadi nanti apabila pengungsi kembali ke pemukiman dan suatu saat warga merasa tidak aman biar kembali ke TPPS dan kami siap menerima karena posko TPPS masih berjalan.

( Humas Polres Boyolali )

Related Posts