Polres Boyolali News – Pada Senin (07/12/2020) jam 11.00 Wib bertempat di Aula Kantor UPT Dikdas Kec. Selo, Kab. Boyolali telah berlangsung Rapat Koordinasi Persiapan pemungutan suara pada daerah rawan bencana dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali Tahun 2020.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut antara lain Ketua KPU Kab. Boyolali Ali Fahrudin, SH, Komisioner KPU Kab. Boyolali Divisi Teknis Penyelenggara Ibu Siti Ulfah, S.Ag, Ketua Bawaslu Kab. Boyolali Taryono, SH, MH, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo, Ketua Panwascam Kec. Selo Widodo, Muspika Kec. Selo, Kades Tlogolele, Klakah dan Jrakah, Ketua dan anggota PPS Desa Tlogolele, Jrakah dan Klakah beserta tamu undangan lainnya sejumlah sekitar 50 (lima puluh) orang.
Dalam rapat koordinasi Ketua KPU Kab. Boyolali memberikan sambutan bahwasanya kita mengadakan rapat terkait dengan pelaksanaan Pilkada berkaitan dengan bencana alam sudah beberapa kali dan bahkan dari KPU RI juga telah merekomendasikan bahwa Pemungutan dan penghitungan suara bisa dilaksanakan dengan merelokasi TPS di daerah Tlogolele, Klakah dan Jrakah dengan lokasi di TPPS (Tempat Penampungan Pengungsi Sementara) yang sudah ada di masing-masing Desa tersebut.
Selain itu memang di beberapa lokasi Desa di lereng Gunung Merapi juga masuk dalam KRB (Kawasan Rawan Bencana) III, namun kondisi terakhir perkembangan situasi di daerah KRB nanti kita bahas bersama disini. Kami menghendaki adanya surat secara tertulis dari BPBD untuk rekomendasi lokasi TPS dalam pelaksanaan Pilkada.
Sebenarnya dari KPU Boyolali hanyalah menjalankan rekomendasi dan keputusan ada di BPBD melalui rekomendasi yang ada. Dalam pelaksanan Pilkada ini kita harus tetap memperhatikan regulasi atau peraturan yang ada terutama pelaksanaan yang ada di Kec. Selo dan harus lancar jangan sampai ada anggapan mobilisasi masyarakat dalam Pilkada terlebih Gunung Merapi menjadi perhatian Nasional.
Sambutan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Boyolali menyampaikan untuk situasi saat ini di KRB III di Dk. Stabelan, Sepi dan Pinggir sampai saat ini tidak terdapat hal yang berpotensi bahaya erupsi Gunung Merapi. Dari BPPTKG merekomendasikan bahwa untuk potensi bencana erupsi adalah 5 Km dari Gunung Merapi dan untuk wilayah yang masuk daerah rawan yaitu Dk. Bakalan, Dk. Sepi, Dk. Kajor dan Dk. Stabelan. Untuk informasi dari BPPTKG bahwa potensi erupsi Gunung Merapi kali ini tidak akan sebesar kejadian erupsi pada Tahun 2010 namun tidak boleh disepelekan.
Kemudian dari BPBD tetap merekomendasikan untuk perpindahan lokasi TPS di tiga Desa ke lokasi TPPS, nantinya untuk mobilisasi masyarakat pengguna hak pilih akan difasilitasi dari BNPB dengan mempersiapkan anggaran untuk menyewa armada KBM @Rp. 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Untuk sementara yang sudah dipastikan bahwa warga di Ds. Tlogolele akan dipindahkan ke TPPS untuk pelaksanaan pemungutan suara.
Terimakasih diucapkan bahwa nanti aspirasi saran dari KPU dan Para Kades Tlogolele, Klakah dan Jrakah akan kami sampaikan kepada Kepala BPBD dengan saran bahwa untuk pelaksanaan pemungutan suara di Ds. Tlogolele berada di TPPS sedangkan untuk Ds. Jrakah dan Klakah nanti tetap sesuai TPS nya masing – masing sambil menunggu perkembangan situasi Gunung Merapi sampai besok Selasa (08/12/2020).
Dari petugas BPBD Kab. Boyolali akan memerhatikan untuk pertimbangan lokasi TPS termasuk kearifan lokal yang ada dan mengharapkan untuk pelaksanaan Pilkada Kab. Boyolali dapat berlangsung aman dan lancar serta tidak ada potensi suara yang hilang karena berkurangnya antusiasme masyarakat.
Sambutan Sekcam Selo menyampaikan pada dasarnya kami mengikuti saja untuk hasil keputusan dalam merelokasi TPS di tiga Desa yaitu Ds. Jrakah, Klakah dan Tlogolele, Kec. Selo, Kab. Boyolali.
Adapun sambutan Kades Tlogolele Ngadi bahwasanya memang kami yang meminta untuk perpindahan lokasi TPS di TPPS Tlogolele (TPS 6) dan di Balai Desa Tl
( Humas Polres Boyolali )
