Polres Boyolali – Meskipun masalah provokasi tawuran sudah didamaikan melalui mediasi pihak Polsek Boyolali Kota.Namun masih ada sesuatu yang mengganjal, yaitu tidak semua peserta provokasi dari SMK Muhamadiyah 4 Boyolali bisa didatangkan.
Hal itu karena pada saat dipertemukan salah satu siswa yang dihadirkan terkesan tutup mulut dan merahasiakan siapa saja yang ikur pada saat kejadian. Untuk mengorek keterangan lebih lanjut Kapolsek Boyolali Kota Senin siang (20/3/2018) memerintahkan Waka Polsek IPTU Sarwoko SH untuk menindak lanjuti dengan memeriksa siswa Sugeng Riyadi yang terlibat langsung. Dengan seijiin Kepala Sekolah dan urusan kesiswaan, Sugeng Riyadi diinterogasi dengan tehnik reserse yang dikuasai oleh Waka Polsek yang mantan penyidik reserse narkoba.
Melalui pendekatan pribadi tanpa ada unsur kekerasan dan paksaan akhirnya muncul 18 nama yang mengikuti kegiatan provokasi, namun dua peserta ternyata bukan lagi berstatus siswa SMK Muhamadiyah lagi karena sudah keluar. Waka Polsek mengatakan data yang didapat ini adalah bahan untuk tindakan pembinaan bukan untuk proses hukum, mengingat semua peserta tadi masih klas satu dan dua, masih bisa dibina dengan baik. Dengan didapatnya data 18 nama tersebut Waka Polsek berharap permasalahan bisa tuntas tidak menyisakan persoalan lagi. (kasi humas kota)
