Polres-Boyolali, Kejadian orang meninggal dunia karena tertimpa pasir dan batu penambang pasir secara manual tempat kejadian perkara (TKP) di Kali Apu Dk. Klakah, Ds. Klakah, Kec. Selo , Kab. Boyolali. Pada Senin (22/02/2018) sekitar jam 14.30 Wib.
Kejadian tersebut diketahui dengan adanya laporan dari Pelapor atas nama Sriyadi, Laki-laki, 17tahun, Islam, Pelajar, alamat Dk. Tempel Rt 04 / 02, Ds.Jrakah, Kec. Selo, Kab. Boyolali bahwa ada kejadian orang meninggal dunia akibat dari tertimpa pasir dan batu di kali apu Ds. Klakah, Kec. Selo, Kab. Boyolali.
Atas laporan dari masyarakat tersebut Kapolsek Selo Iptu Margono dan empat anggota mendatangi TKP orang tertimpa longsoran batu dan pasir untuk menanyakan kronologi kejadian tersebut kepada warga yang mengetahui di sekitar lokasi terjadinya longsoran yang mengenai orang hingga meninggal dunia.
Hasil dari mendatangi TKP diperoleh informasi bahwa korban yang tertimpa longsoran pasir dan batu bernama Kani, Laki-laki, 30 tahun, Islam, Petani, Alamat : Dk. Tempel Rt 04 / 02, Ds. Jrakah, Kec. Selo, Kab. Boyolali. Saksi( I ) Kuat, laki-laki, 28 tahun, Islam, petani, Alamat Dk. Klakah Duwur Rt 08 / 03, Ds. Klakah, Kec. Selo, Kab. Boyolali dan Daksi ( II ) Gimar, Laki-laki, 40 tahun, Islam, Petani, alamat Dk. Sanden, Rt 08 / 06 Ds. Wonolelo, Kec.Selo, Kab. Boyolali.
Kronologi kejadian seperti biasa Korban bersama teman – temanya berangkat dari rumah untuk menambang pasir di Kali Apu Dk. Takeran, Desa Tlogolele, Kec. Selo, Kab. Boyolali sekitar jam 08.30 Wib.
Dari rumah Korban tidak mempunyai firasat ataupun tanda-tanda yang aneh menurut saksi (I) dan (II), sesampainya di TKP Korban bersama teman-temannya seperti biasa langsung menambang pasir, namun sekitar jam 14.30 Wib tiba-tiba terjadi longsoran pasir dan batu dari tebing dengan ketinggian kurang lebih 10 meter diatas korban dan mengenai kepala korban sehingga korban menderita luka dalam di bagian kepala, kemudian korban dibantu saksi (I) dan (II) bersama warga yang berada di sekitar TKP untuk dibawa ke Puskesmas Selo Boyolali, tetapi dalam perjalanan korban meninggal dunia karena kehabisan darah yang keluar dari kepala korban.
Dengan kejadian tersebut dari pihak keluarga telah mengiklaskan dan menyadari bahwa resiko penambang pasir dan batu secara manual di kali apu resikonya berbahaya yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan jiwa mereka bila terjadi bencana banjir dan tanah longsor merupakan sebagai musibah.
Sebelum meninggalkan lokasi kejadian longsoran pasir dan batu yang mengakibatkan korban jiwa, oleh Kapolsek Selo tak henti-hentinya memberikan himbauan kepada penambang pasir dan batu baik secara manual maupun yang memakai alat berat (bego) di lokasi Kali Apu agar lebih berhati hati dalam bekerja terutama bagi penambangan pasir manual karena musim hujan rawan tanah longsor.
(sihansugih hms selo)