Polres Boyolali – Pentas musik dangdut di kampung memang rawan, baik rawan perkelahian antar sesama pengunjung maupun dendam lama yang dilampiaskan di tempat pertunjukan.Untuk mengantisipasi itu Kapolsek Boyolali Kota memerintahkan banyak anggota dalam pentas musik dangdut di Gatak, Kiringan , Boyolali.Dua puluh personel Polsek dikerahkan untuk mengamankan.
Para penggemar musik dangdut mempunyai fanatisme yang sangat tinggi , termasuk dalam pemilihan lagu yang akan dinyanyikan oleh biduan.Mereka akan berteriak histeris dan bergoyang dengan rancak apabila lagu yang mereka idolakan dinyanyikan.Saking fanatiknya kadang mereka tidak mau tau bahwa pertunjukan musik ada batas waktu tampil,mereka tetap minta pentas jalan terus.
Dibutuhkan pendekatan yang humanis tapi tegas. Seperti yang terjadi pada pertunjukan tadi malam , Senin (30/10) pada saat pertunjukan mendekati akhir batas waktu, Kapolsek Boyolali Kota mendapat informasi ada warga yang meninggal dunia,untuk menunjukkan ikut merasakan empati Kapolsek memerintahkan Waka Polsek Iptu Sarwoko Sh untuk naik keatas panggung dan mengumumkan bahwa pertunjukan harus dihentikan sehubungan adanya warga yang meninggal, reaksi penonton langsung berteriak tanda tidak puas, dengan pendekatan persuasif dan dijelaskan bahwa kita harus empati kepada keluarga yang berduka cita dan Kapolsek bh memberikan toleransi satu lagi para penonton bisa menerima, sampai akhir pertunjukan berjalan aman dan tertib.
(Kasi Humas Kota)